semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi anda...
jangan cuma copy paste aja ya...
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan petunjuk rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Asuhan Keperawatan
Kebutuhan Personal Hygiene”. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu mata ajar kebutuhan dasar manusia (KDM).
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Ns. DWS Dewi Arga, SKM, S.Kep
selaku direktur Akademi Keperawatan Fatmawati Jakarta.
2. Ibu Ns. Senandung, TRH, S.Kep selaku
wali kelas angkatan XIV Akademi Keperawatan Fatmawati Jakarta.
3.
Ibu Zahri Darni, SKp selaku Penanggung
Jawab Mata Ajar Kebutuhan
Dasar Manusia
(KDM).
4.
Ibu Hemma Siti Rahayu, S.Kep selaku dosen pembimbing materi.
5.
Kedua Orang tua yang telah memberikan
semangat baik moril maupun materil, dan
6.
Rekan-rekan dan mahasiswa/i angkatan XIV Akademi Keperawatan Fatmawati Jakarta.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dan berharap
makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita dalam mengembangkan profesionalisme keperawatan di Indonesia .
Jakarta ,
27 November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR
ISI.................................................................................................. ii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................
1
B.
Tujuan Penulisan.................................................................... 2
C.
Metode
Penulisan.................................................................. 2
D. Sistematika Penulisan.............................................................
2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep
Dasar........................................................................
3
B.
Anatomi
Fisiologi.................................................................. 5
BAB IIITINJAUAN
KASUS
A. Pengkajian..............................................................................
11
C.
Analisa
Data........................................................................... 18
D. Daftar
Diagnosa Keperawatan............................................... 21
E.
Rencana Keperawatan............................................................ 22
F.
Catatan Keperawatan............................................................. 25
G. Catatan
Perkembangan.......................................................... 27
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 29
B. Saran....................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seiring perkembangan zaman seseorang dituntut untuk memusatkan perhatiannya kepada pekerjaan atau kesibukan.
Sering kali orang tidak memperdulikan mengenai personal hygiene. Personal hygiene berasal dari bahasa
Yunani
yang berarti Personal yang artinya
Perorangan dan higene
berarti sehat jadi Personal Higiene adalah suatu tindakan untukmemelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Personal
hygiene meliputi kebersihan tubuh seseorang secara menyeluruh yaitu personal hygiene
rambut, mulut, kulit, mata,
hidung, telinga,
dan
genitalia. Personal hygiene, sangat
berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Jika sesesorang
sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.
Akibatnya yang dapat timbul jika personal hygiene tidak teratasi diantaranya adalah gangguan membrane mukosa mulut, gatal‑gatal,
dan infeksi di beberapa bagian tubuh, serta gangguan integritas kulit dan gangguan
fisik pada kuku. Selain dapat menimbulkan dampak fisik yang sudah disebut di atas, gangguan personal hygiene
dapat pula menimbulkan
dampak psikososial. Diantaranya adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman kebutuhan hargadiri.
Peran perawat dalam mengatasi kurangnya pemenuhan kebutuhan personal hygiene
pada klien diantaranya adalah mempertahankan
kebersihan klien dalam hal membersihkan
bagian‑bagian tubuhnya mencegah komplikasi atau timbulnya
masalah lain akibat
gangguan personal hygiene klien, member dukungan. Berdasarkan hal tersebut
diatas maka kelompok
tertarik untuk mengangkat kasus personal hygiene pada klien
Ny.E
yang dirawat di Lantai IV ruang III RSUP Fatmawati dengan diagnosis DM dengan ganngrene pada dorsal pedis.
B.
Tujuan
Penulisan
1.
Tujuan
Umum
Mahasiswa mampu menerapkan
dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan personal hygiene.
2. TujuanKhusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian
keperawatan pada klien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.
b. Mahasiswa mampu merumuskan
diagnose keperawatan pada klien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.
c. Mahasiswa mampu menentukan rencana tindakan keperawatan pada klien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.
d. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada klien
pada gangguan pemenuhan kebutuhan personal higiene.
e.
Mahasiswa
mampu melakukan evaluasi atau catatan
perkembangan klien pada
gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.
C.
Metode
Penulisan
Metode penulisan laporan yang digunakan oleh kelompok kami adalah metode
studi kasus dan kepustakaan
serta dengan cara pengumpulan data melalui wawancara
dan observasi.
D. Sistematika Penulisan makalah meliputi:
Penulisan makalah ini dibagi atas empat bab. Bab
I pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan. Bab II landasan teori yang
terdiri dari konsep dasar dan asuhan
keperawatan. Bab III tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, catatan keperawatan dan catatan
perkembangan. Bab IV penutup yang berisi tentang
kesimpulan dan saran yang menunjang dari kasus yang angkat.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar
Hygiene berasal dari bahasa Yunani "sehat". Personal hygiene adalah tindakan perneliharaan kebersihan tubuh perseorangan yang dapat
meningkatkan keselamatan fisik, kenyamanan
maupun
psikilogis.
1. Macam‑macam personal hygiene
a.
Kebersihan
kulit,
b.
Kebersihan
mata,
c.
Kebersihan
telinga kebersihan hidung,
d.
Kebersihan
gigi dan mulut,
e.
Kebersihan
genitalia, dan
f.
Kebersihan
kuku.
2.
Tujuan
perawatan personal hygiene
a.
Meningkatkan
derajat
kesehatan
seseorang,
b.
Memelihara
kebersihan
diri
seseorang,
c.
Pencegahan
penyakit,
d.
Meningkatkan
kepercayaan
diri
seseorang,
dan
e.
Menciptakan
keindahan.
3.
Faktor‑faktor
yang mempengaruhi personal hygiene
a.
Praktik
Sosial
Pada
anak-anak yang selalu dimanja dalam hal kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene.
b.
Budaya
Di
sebagian masyarakat, jika individu memiliki penyakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
c.
Body
Image
Gambaran
individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri.
d.
Status
ekonomi
Personal
hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo, dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
e.
Pengetahuan
Pengetahuan
tentang personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan.
f.
KondisiFisik
Pada
keadaan sakit tentu kemapuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan
untuk melakukannya.
g.
KebiasaanSeseorang
Ada
kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri, seperti
penggunaan sabun, sampo, dan lain – lain.
4.
Dampak
yang sering timbul pada masalah personal hygiene
a.
Dampak
Fisik
Banyak
gangguan kesehatan yang diderita seseorang karna tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi gangguan integritaskulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak Psikososial
Masalah
sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan
dicintai
dan
mencintai,
kebutuhan
harga
diri,
aktualisasi
diri,
dan gangguan
interaksi sosial
B. Anatomi dan Fisiologi
1.
Kulit
Kulit
merupakan pembungkus elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan,
baik itu cuaca, polusi, temperatur udara dan sinar matahari. Kulit terbagi
menjadi 3 lapisan utama, yaitu epidermis yang tersusun dari stratum korneurn, stratum lusidurn, stratum granulosus, stratum germinativum, dan stratumbasle. Dermis yang terdiri dari kelenjar keringat, Kelenjar minyak, rambut, Jaringan lemak, ujung saraf dan kapiler darah. Pada kulit terdapat ujung‑ujung syaraf yang berfungsi
sebagai
reseptor
yaitu:
a.
RasaDingin : Organ dari
krause
b.
Rasa
Panas : Organ dari
ruffini
c.
Rasa
Raba : Benda‑benda
dari
meissners
d.
Rasa
Tekan : Benda‑benda
dari
pacini
e.
Rasa
Nyeri : Ujung saraf
bebas
Fungsi Kulit yaitu:
a.
Melindungi
tubuh
b.
Pengaturan
suhu
tubuh
c.
Indera
peraba
d.
Sebagai
alat
ekresi
e.
Pengatur
keseimbangan
Masalah‑masalah pada kulit
a.
Kulit
Kering
b.
Acne
c.
Hirsutism
(Pertumbuhan rambut yang abnormal)
d.
Luka
lecet
e.
Skin
rushes
2.
Mata
Mata adalah organ
penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana
tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap. Mata
yang lebih komplek dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Mata
memiliki berbagai organ seperti
a
Superior rectusmuscle
adalah otot mata bagian atas yang berfungsi menggerakan mata kita keatas.
b
Sclera adalah bagian
pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola mata.
c
Iris adalah pigmen yang
kita bisa melihat warna cokelat atau hitam atau warna biru jika orang Eropa.
d
Lens adalah media
refraksi untuk bisa kita melihat.
e
Kornea adalah bagian
paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea tidak ada pembuluh darah dan
mempunyai kekuatan yang besar untuk membiaskan sinar yang masuk ke mata.
f
Arterior Chambers adalah
bilik mata depan.
g
Posterior Chambers
adalah bilik mata belakang.
h
Conjunctiva adalah
lapisan tipis bening yang menghubungkan sklea dan kornea.
i
Inferior rectusmuscle
adalah otot mata bagian bawah.
j
Vitreous Chambers
adalah aquos humor yang beruap seperti gel yang mengisi bola mata kita.
k
Retina adalah lapisan
yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata kita.
l
Foveacentralis adalah
daerah di retina yang paling tinggi resolusinya untuk mendapatkan sinar yang
masuk ke mata.
m Opticnerve
adalah saraf mata yang menghantarkan sinar ke otak untuk di terjemahkan sebagai
penglihatan yang kita lihat saat ini.
3. Telinga
Telinga
merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi aau mengenal suara dan juga banyak
berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga terdiri atas 3 bagian,
yaitu
a
TelingaLuar
1) Daun
telinga (pinna), dan
2) Liang
telinga (meatusauditoriuseksternus).
b. Telinga Tengah
1) Tulang
landasan (incus),
2) Gendang
telinga (membran timpani),
3) Malleus
(tulang martil),
4) Tulang
sanggurdi (stapes), dan
5) Saluran
eustachius.
c. Telinga Dalam
1) Skala timpani,
2) Tingkap
oval,
3) Tingkap
bulat,
4) Rumah
siput (koklea), dan
5) Labirin
osea.
3.
Hidung
Hidung
merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau.
Indra pembau berupa komoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu
pada lapisan lendir bagian atas.
1.
Fungsi
Hidung:
a.
Menghangatkan
udara
b.
Sebagai
penyaring
udara yang masuk
c.
Sebagai
saluran
udara
pernapasan
d.
Membunuh
kuman‑kuman
oleh leukosit yang terdapat
pada
selaput
lendir
4.
Mulut dan gigi
Mulut
merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses perncernaan
makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga
ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Mulut dapat
menghaluskan makanan karena di dalam mulut terdapat gigi dan lidah. Tanpa
adanya gigi, manusia akan sulit memakan makanan yang dimakannya. Gigi tumbuh di
dalam lesung pada rahang memiliki jari ngan seperti pada tulang, tapi gigi
bukanlah bagian dari kerangka. Bagian‑bagian gigi yaitu:
a.
Mahkota gigi adalah bagian gigi yang tampak
dari
luar
rahang,
b.
Akar
gigi
adalah
bagian
gigi yang tertanam
di
dalam
procesusal
veolaris,
c.
Leher gigi adalah bagian gigi antara puncak gigi dan akar gigi yang ditutupi
oleh
gusi,
d.
Email
: merupakan zat terkeras di dalam tubuh untuk melapisi mahkota,
e.
Dentin : lekukan utama
pada ujung gigi, menyerupai tulang,
f.
Sementum : lapisan yang
keras di sekelilingi akar, dan
g.
Pulp : jaringan lembut
berisi saraf dan pembuluh darah.
Fungsi gigi yaitu:
a.
Mengunyah : Biasany
agigi molar dan
geraham
b.
Memotong : Gigi Insisivus(seri)
c.
Merobek : Gigi taring ( Caninus 1 premolar)
5.
Genetalia
Genetalia
merupakan proses menghasilkan individu barudari organisme sebelumnya. Organisme
bereproduksi melalui 2 cara, yaitu dengan reproduksi aseksual atau vegetatif
yang individunya terbentuk tanpa melakukan peleburan sel kelamin dan dengan
reproduksi seksual atau generatif yang individunya terbentuk karena melibatkan
persatuan sel kelamin atau gamet dari 2 individu yang berbeda jenis kelaminnya.
1.Pria
Alat
reproduksi pada pria terdiri atas sepasang testis, saluran kelamin, kelenjar
tambahan dan penis. Testis : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil
sperma dan hormon testosteron.
a. Saluran
kelamin
1) Vasaeferentia
merupakan bagian yang berfungsi menampung sperma untuk disalurkan ke epidermis
berjumlah antara 10 – 20 buah.
2) Epididimis
merupakan saluran berkelok kelok dengan panjang antara 5-6 meter. Saluran ini
berfungsi menyimpan sperma untuk sementara (minimal selama 3 minggu).
3) Vas
diferens merupakan saluran lurus dengan panjang sekitar 40 cm. Saluran ini
berfungsi menghubungan epididimis dengan uretra pada penis dan bagian ujungnya
terdapat saluran ejakulasi.
b. Kelenjar
tambahan
1) Vesika
seminaris merupakan kantong semen (mani)
yang dindingnya menyekresi cairan lendir yang banyak mengandung fruktosa,
sedikit asam askorbat dan asam amino.
2) Kelenjar
prostat merupakan bagian berbentuk bulat yang mengelilingi bagian pangkal
saluran uretra.
3) Kelenjar
cowperi (bulboeretralis) merupakan kelenjar berukuran sebesar butir kacang yang
terletak di bagian proksimal atau pangkal uretra.
2. Wanita
Alat
reproduksi pada wanita terdiri atas sepasang ovarium (indung telur) yang
terletak pada rongga perut, saluran telur (oviduk / tuba falopi), uterus atau
rahim, vagina dan organ kelamin bagian luar.
a. Organ
kelamin luar
1) Kelentit
( klitoris ) struktur yang homolog dengan penis,
2) Moonpubis
merupakan bagian yang ditumbuhi rambut,
3) Vulva
yang terdiri dari labiamayora (bibir besar) dan labia minor (bibir kecil),
4) Uretra
merupakan saluran kemih,
5) Lubang
vagina merupakan ujung keluar vagina, dan
6) Fundus
merupakan bagian lipatan paha.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati,
sejak 2 minggu yang lalu dengan
diagnosa medit DM dengan gangrene pada dorsal pedis. Dari hasil pengkajian
didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=120/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/
menit. Klien mengeluh lemas, pusing, dan merasa sakit pada daerah kaki yang ada
lukaserta tidak dapat menggerakannya. Klien juga mengatakan belum mencuci
rambut dan menggosok gigi serta memotong kuku selama berada diruangan. Mandi
dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun
dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama
sakit tidak boleh mandi dan mencuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, saat berbicara
tercium bau, gigi terlihat kuning dan kotor, kulit terlihat kotor dan tidak
bercahaya, kuku panjang dan kotor. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu
seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Klien juga terpasang dowe kateter
dan infuse RL tetes/ menit. Balutan luka diganti setiap satu kali sehari dengan
menggunakan prinsip steril. Nafsu makan klien baik dimana klien mampu
menghabiskan makanan yang telah disediakan dirumah sakit.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
(Personal Hygiene)
Tanggal
Masuk : 02 Desember 2011
Jam
Masuk : 09.00
Ruang/Kelas : Lt. IV/3
No.Kamar : 137
No.Register : 0809
A. Data
Biografi
1.
Nama Pasien :
Ny.E
2.
Tempat/tanggal lahir :
Jakarta,10 desember 1977
3.
Umur :
35
4.
Jenis Kelamin :
Perempuan
5.
BB/TB :
55 Kg/158 cm
6.
Status Perkawinan :
Kawin
7.
Agama :
Islam
8.
Suku Bangsa :
Indonesia
9.
Pendidikan :
S1- Sekretaris
10. Pekerjaan : Sekretaris
11. Alamat
Rumah : Jl.Bunga Raya No.21
Kebayoran
12. Alamat
Kantor : Jl.Melati
No.34 Pasar Rebo
13. Sumber
Biaya : Suami
14. Nama
Suami : Munajar
15. Pendidikan
Suami : S1- Hukum
16. Pekerjaan : Pengacara
B. Riwayat Kesehatan
a. Tanggal
mulai sakit : 18 November
2011
b. Riwayat
penyakit sekarang : Klien datang ke
rumah sakit dengan kondisi
terdapat
luka pada daerah tungkai kaki kiri. Suami klien mengatakan luka disebabkan
karena terkena rantai sepeda motor ketika perjalanan berobat ke dokter 1 bulan
yang lalu. Klien mengatakan saat kejadian tersebut klien sama sekali tidak
merasakan sakit pada kakinya. karena luka dirasa tidaksembuh-sembuh dan semakin
melebar, kemudian klien dibawa ke RSUP Fatmawati Jakarta
c.
Diagnosa medis :
DM dengan ganngrene pada dorsal pedis
dengan balutan luka harus diganti setiap 1x sehari
dengan prinsip steril
d.
Keluhan : Klien mengeluh
lemas,pusing dan merasa sakit
pada daerah dorsal pedis yang ada luka serta tidak dapat
menggerakannya dan klien terlihat meringis
e.
Cara masuk RS
1.
Brankar :
Klien masuk Rs dengan bantuan brankar
2.
Kursi : -
3.
Lain-lain : -
f.
Alat bantu yang digunakan
1.
Tongkat : -
2.
Kacamata : -
3.
Gigi palsu : -
4.
Lain-lain :
Oksigen 2 liter/manit, dower chateter
dan infuse terpasang
sejak 3 desember sampai 13 desember 2011.
C. Pola Kebiasaan sehari-hari (sebelum sakit
dan saat ini)
1.
Pola Aktivitas
a)
Di rumah :
Melakukan aktivitas seperti biasa
b)
Di RS :
Dibantu seluruhnya oleh keluarga dan
Perawat
2. Pengkajian fisik yang berhubungan
dengan
aktivitas :
a) Kekuatan otot : -
b) Paralis : -
c) Terapi bedrest : bedres dengan posisi semi fowler
d) Lain‑lain : DM dengan gangrene pada dorsal
pedis, balutan luka
diganti sekali sehari menggunakan prinsip steril
B. Pola Nutrisi
Rumah RS
1.
Frekuensi : 3x l hari 3x lhari
2.
Jenis : nasi, lauk, dan sayur nasi, ‑1auk, sayur, ‑buah, dan susu
3.
Pemeriksaan fisik yang
berhubungan dengan nutrisi:
a) Turgor kulit : elastis
b) Kelembaban mukosa mulut : lembab
c) Konjungtiva : anemis
d) Lain‑lain : -
C.
Pola
Eliminasi
1. BAB
Rumah
Rs
a) Frekuensi : I x sehari I x sehari
b) Cara : Mandiri dibantu
Di WC Di tempat tidur
Menggunakan:
( ) Tissue
(√) Air
( ) Lain-lain
2.
BAK
Rumah
Rs
a)
Frekuensi : 6‑7x/hari 1600 cc/hari
b)
Cara : Mandiri dibantu
Di WC Di tempat tidur
Menggunakan: ( ) Tissue
(√) Air
( ) Lain-lain
D. Pola kebersihan
Rumah RS
1. Kebiasaan mandi : 2x sehari I x sehari
2. Mencuci rambut : lx 3hari l x 3hari
3. Membersihkan gigi dan mulut : I x sehari 1 x sehari
4. Mengganti pakaian :
I x sehari 1 x sehari
5. Membersihkan kaki dan kuku : 1 x 2 minggu 1
x seminggu
6. Kebersihan
kulit : Tidak teratur tidak teratur
7. Cara
membersihkan :
Sabun dilap dengan
air
E. Keadaan Psikososial
1.
Konsep
diri
a)
Gambaran
diri : klien mengatakan malu karena pada kakinya ada luka
dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
b)
Peran : klien mengatakan perannya sebagai
wanita karier.
2.
Suasana
hati :
terlihat cemas, gelisah
dan sering melamun
3.
Karakter : supel,
ramah, dan lemah lembut
4.
Perkembangan
mental : sesuai dengan manusia
5.
Daya konsentrasi : klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
6.
Sosialisasi : bersosialisasi dengan keluarga dan pasien lain.
F. Riwayat Kesehatan Linkungan
1.
Kebersihan
a)
Rumah :
klien mengatakan rumahnya setiap hari jarang disapu
b)
lingkungan : klien mengatakan
lingkungan sekitar kotor dan berisik
2. Polusi : klien mengatakan rumahnya
dekat pabrik
3. Kemungkinan bahaya : dekat dengan jalan raya
G. Pemeriksaan Fisik
1. Rambut
a) Tekstur : kasar, kusam, dan
berketombe
b) Warna : hitam
c) Kebersihan : rambut terlihat kotor
d) Distribusi : merata
e) Kulit kepala : kulit kepala kotor
f) Gatal : klien mengatakan kepala terasa gatal,
g) Kebersihan : klien mengatakan sudah 5 hari
belum cuci rambut,
2. Gigi dan mulut
a)
Kelengkapan gigi : sudah tidak lengkap dengan jurnlah 30 buah
b)
Masalah gigi : gigi berlubang, kuning, dan kotor
c)
Kebersihan : gigi terlihat kuning, klien mengatakan
sudah 2 hari
belum gosok gigi.
d)
Bau mulut :
ada, klien merasa malu bicara dengan orang lain karena
mulutnya bau.
3.
Kuku
tangan dan kaki
a) Bentuk kuku : normal
b) Sudut antar kuku : 180 derajat
c) Warna kuku : putih pucat
d) Kebersihan : kuku terlihat panjang dan kotor,
klien mengatakan
belum memotong kuku selama 3 minggu
4.
Genitalia
a)
Kelainan : tidak ada
b)
Gatal : tidak ada
c)
Kemerahan : tidak ada
d)
Lesi : tidak ada
e)
Kebersihan : bersih
5. Kulit
a) Erithema : -
b) Tekstur : kasar dan kering
c) Turgor : elastis
d) Jaundice : -
e) Petechie : -
f) Sianosis : ada
g) Gatal : ada
h)
Kebersihan : Kulit terlihat kotor
dan lengket, klien mengatakan
sudah 2
hari belum mandi dan merasa tidak nyaman karena merasa badannya lengket dan
bau. terdapat luka pada daerah dorsal pedis dengan diameter 9 cm kedalam 3 cm
tidak ada pus, terdapat nekrosis jaringan, bau gangren, balutan luka bersih,
kondisi luka setengah kering, tidak kotor, sekitar daerah luka kulit terlihat
pucat coklat kehitaman, dan balutan luka harus diganti setiap 1x sehari dengan
prinsip steril
H.
Kepercayaan Budaya
1. Kebiasaan : klien mengatakan jarang shalat 5 waktu
2. Pantangan : klien mengatakan tidak boleh mandi saat sakit
3. Pengetahuan : klien mengatakan tidak memehami tentang
kebersihan diri
4. lain‑lain : -
I.
Lain-lain
Suami mengatakan klien
1. sering
menggaruk pada bagian kaki
2. tidak
dapat berjalan seperti biasa
Jakarta, 31 Desember 2011
Yang mengkaji
(Nyoman Suardana)
DATA FOKUS
Nama/Umur : Ny.E / 35 thn
Ruang / Kamar : Lt IV/ 3
Data Subjektif
|
Data Objektif
|
Klien mengatakan :
1. Kulit kepalanya terasa gatal.
2. Belum keramas selama 5
hari.
3. Belum
gosok gigi selam 2 hari.
4. Merasa tidak nyaman karena badannya lengket dan bau.
5. belum memotong kuku selama 3
minggu.
6. Klien
mengatakan tidak boleh mandi dan keramas selama sakit.
7. Merasa nyeri pada bagian dorsal pedis.
8. Tidak
dapat menggerakan kaki telapak kaki
Suami
mengatakan:
|
1. Tercium
bau mulut
2. Rambut klien terlihat kasar,
kusam, berketombe, dan acak-acakan
3. Gigi klien terlihat kuning
4. Kuku terlihat kotor dan panjang
5. Badan klien tercium bau yang tidak sedap
6. kulit
klien lengket dan kusam
7. klien
terlihat meringis
11. TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
Rr : 28x/menit
S : 36,5 C
|
ANALISA DATA
Nama/Umur : Ny.E / 35 thn
Ruang / Kamar : Lt IV/ 3
No
|
Data
|
Masalah
|
Etiologi
|
Paraf
|
1
2
|
DS:
Klien mengatakan :
1. Kulit kepalanya terasa gatal
2. Sudah 3 hari belum keramas
3. selama
sakit tidak boleh keramas
4. belum
menggosok gigi selama 3 hari
5. malu
bicara dengan orang lain karena bau mulut
6. malas
gosok gigi karena terpasang infus
7. belum
mandi selama 3 hari
8. merasa malu bertemu dengan orang lain karena bau
badan
9. belum
memotong kuku selama masuk RS
10. sudah
terbiasa dengan kuku panjang
DO :
1. Rambut klien terlihat acak-acakan
2. Rambut
klien Lengket dan berminyak
3. Rambut
klien kasar, kusam dan berketombe
4. gigi
terlihat kuning dan kotor
5. tercium
bau mulut
6. kulit
lengket dan kusam
7. terlihat
daki pada kulit
8. kuku
klien panjang
9. terdapat
kotoran pada ujung kuku
10. terpasang
dowe chateter
11. terpasang
infus dan terdapat balutan luka pada dorsal pedis
DS:
Klien
mengatakan
1. Merasa nyeri pada bagian dorsal pedis.
2. Tidak
dapat menggerakan kaki telapak kaki
Suami
mengatakan:
1.
Luka terjadi karena
terkena rantai sepeda motor ketika pergi berobat dan klien tidak merasakan
sakit pada kakinya,
2.
luka tidak
sembuh-sembuh selama 1 bulan, semakin hari semakin parah dan melebar
DO:
1.
Terdapat
luka didaerah dorsal pedis dengan diameter 9 cm
kedalaman 3 cm, bau gangren, kondisi luka setengah kering, disekitar
luka kulit terlihat pucat coklat kehitaman
2.
klien terlihat meringis
3.
Konjungtiva anemis
1. TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
Rr : 28x/menit
S : 36,5 C
|
Gangguan personal hygiene: rambut, mulut, kulit,
dan kuku
Gangguan integritas kulit
|
Kelemahan fisik
Terputusnya kontinuitas jaringan
|
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/Umur : Ny.E / 35 thn
Ruang / Kamar : Lt IV/ 3
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
Tanggal
|
Nama
jelas
|
|
ditemukan
|
teratasi
|
|||
1
2
|
Gangguan personal hygiene : rambut ,mulut,kulit ,kuku b.d keterbatasan fisik
Gangguan integritas kulit bd terputusnya kontuinitas jaringan kulit
|
10 des 11
10 des 11
|
12 des 11
Teratasi sebagian
|
K
E
L
O
M
P
O
K
5
|
RENCANA KEPERAWATAN
Nama: Ny. E / 35
thn
Ruang Kamar: Lt.
IV/ 3
TGL
|
DX
NO
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Rencana Tindakan
|
Rasional
|
Paraf
|
10
des 11
10
des 11
|
1
2
|
Tujuan:
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam. Personal hygiene rambut,
mulut, kulit, dan kuku klien kembali terpenuhi.
KH:
1. Rambut
klien bersih
2. Rambut
klien wangi dan tidak lengket
3. Gigi
klien bersih
4. Mulut
klien wangi dan segar
5. Kulit
klien bersih.
6. Klien
mersakan segar pada tubuhnya.
7. Kulit
tidak lengket
8. Kulit
klien lembab
9. Kuku
klien pendek
10. Kuku
klien bersih
Tujuan:
Setelah
dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam integritas kulit kembali utuh.
KH:
1.
Kondisi luka menunjukkan adanya
perbaikan jaringan dan adanya granulasi.
2.
Tidak adanya pus pada luka
3.
Klen dapat menggerakkan kembali
kakinya
|
1. kaji
pola kebutuhan personal hygiene klien.
2. Cuci
rambut klien menggunakan shampo selama 1x 2 hari
3. Sisir
rambut klien
4. Bantu
klien menggosok gigi
5. Ajarkan
klien cara menggosok gigi yang benar
6. Bantu
klien mengganti pakaian.
7. Bantu
klien dalam menjaga kebersihan badannya dengan cara memandikan klien 2x
sehari.
8. Berikan
pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri pada klien.
9. Beri
lotion pada kulit klien.
10. Potong
kuku klien 1x/minggu
11. Sikat
kuku klien bila perlu
1. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
2. Ganti
balutan luka secara asepti 1x sehari
3. Kaji tanda
vital.
4. Lakukan
perawatan luka secara
5. Kolaborasi
pemberian antibiotik: metronidazole
6. Dorongan
gerak ROM pasif pada daerah yg sakit dan ROM aktif pada daerah yang tidak
sakit
7. Berikan
klien makanan TKTP sesuai diit 2000 kal/hari
|
1. Mengetahui
data dasar dalam melakukan intervensi.
2. Rambut
klien bersih
3. Rambut
klien rapi
4. Gigi
klien bersih
5. Mengurangi
resiko luka pada gusi
6. Memberi
rasa nyaman pada klien
7. Menghindari
resiko infeksi dan memberikan kenyamanan bagi klien
8. Meningkatkan
pengetahuan dan membuat klien lebih kooperative.
9. Melembabkan
kulit klien.
10. Kuku
klien pendek
11. Membersihkan
kotoran pada ujung kuku
1.
Pengkajian
yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan
selanjutnya.
2. Menurunkan
resiko infeksi sehingga membantu penyenbuhan dan mencegah terjadinya
kontaminasi
3. Untuk
mengetahui perubahan pada fungsi lain
4. Merawat
luka dapat menjaga kontaminasi luka
5.
Antibiotik
dapat menbunuh kuman dan bakteri
6. Meningkatkan
aliran darah ke otot dan tulang, mencegah kontaktur, atropi otot dan
mempertahankan mobilitas sendi tulang.
7. Mempercepat
perbaikan jaringan
|
CATATAN KEPERAWATAN
Nama/Umur : Ny.E / 35 thn
Ruang
/ Kamar : Lt IV/ 3
Tanggal
Pukul
|
No
DX
|
Catatan
|
Paraf
|
10 des 11
06.00
09.30
11.00
09.45
07.30
08.30
17.00
15.00
11.00
14.00
12.00
17.00
18.00
11 des 11
14.10
14.30
14.15
14.25
16.45
12 des 11
08.00
07.30
|
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
|
1. Mengkaji
pola kebutuhan personal hygiene klien
R: mengetahui data dasar dalam melakukan
intervensi
2. Membantu
membersihkan rambut dengan cara mencuci rambut klien
R: rambut klien lebih bersih, tidak lengket,kulit rambut bersih dan klien merasa lebih nyaman
3. Membantu
klien mengganti pakaian
R: klien merasa lebih nyaman
4. Membantu
menyisir rambut
R: rambut klien lebih rapi
5. Memandikan
R: klien merasa lebih nyaman dan bersih,kulit bersih
6. Membantu
membersihkan mulut dengan menggosok gigi klien
R: gigi klien terlihat lebih bersih dan klien
merasa lebih
nyaman
7. Membantu
klien dalam kebersihan mulut dengan
cara dan menggosok gigi klien
R: klien merasa lebih bersih dan nyaman
8. Menjelaskan pentingnya melakukan kebersihan
diri
R: klien terlihat menyisir rambut sendiri
9. Membantu
klien memotong kuku
R: kuku klien pendek dan bersih
10. Menganjurkan
klien dalam ikut serta dalam perawatan diri sesuai kemampuan
R: klien terlihat dapat menggosok gigi sendiri
11. Memberi
lotion pada kulit klien
R:agar kulit klien tidak kusam
12. Membantu
dan mengajarkan klien dalam membersihkan mulut
R: klien mau melakukannya
13. Membantu
klien membersihkan badanya
R: klien mau melakukannya dan klien mengatakan
merasa
lebih
nyaman
14. Mengkaji
luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
R: Membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya
15.
Mengganti balutan luka secara steril
R: adanya granulasi, pus pada jaringan
berkurang
16.
Mengukur TTV
TD:
120/90mmHg
N:
80 x / menit
RR: 20 x
menit
S:
36,5 ˚c
17.
Melakukan perawatan luka
R: luka
didaerah dorsal pedis
dengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm,
gangrene, kondisi luka setengah kering, disekitar luka kulit terlihat pucat
coklat kehitaman
18.
Mengkolaborasi pemberian
antibiotik: metronidazole sesuai indikasi.
R: adanya
granulosa pada luka
19.
Membantu klien melakukan gerak ROM
pasif pada daerah yg sakit dan ROM aktif pada daerah yang tidak sakit
R: klien
mengatakan otot-otonya tidak kaku
20. Berikan
klien makanan TKTP sesuai diit 2000 kal/hari
R: adanya
perbaikan jaringan pada luka
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama/Umur : Ny.E / 35 thn
Ruang / Kamar : Lt IV/ 3
Tanggal
|
Pukul
|
NO
DX |
Evaluasi/Catatan SOAP
|
Paraf
Nama jelas
|
12 des 11
13 des 11
|
16.00
18.00
|
1
2
|
S: 1. Klien
mengatakan rambutnya lebih rapi
2. Klien
mengatakan lebih nyaman dari sebelumnya
3. Klien
mengatakan sudah tidak malu bicara
dengan orang lain
4.
Klien mengatakan
mulutnya terasa mulutnya lebih segar
5.
Klien mengatakan
badannya terasa lebih segar
6.
klien merasa lebih
nyaman dengan kuku pendek
O: 1. Klien
terlihat senang dan nyaman
2. Rambut
bersih dan rapi
3. Gigi
klien bersih
4. Mulut
klien wangi
5. Kulit
klien bersih
6. Rasa
lengket dan bau badan klien berkurang
7. Badan
klien terlihat lebih bersih
8. Kuku
klien pendek
9. Kuku
klien bersih
A: Tujuan teratasi masalah teratasi
P: pertahankan
intervensi:
S:1. Klien
terlihat meringis
2.
Klien mengatakan
sudah dapat menggerakan kakinya.
3.
Klien mengatakan
masih merasakan nyeri
O: 1. Terdapat luka didaerah dorsal pedis
dengan diameter 9 cm kedalaman 3 cm, gangrene,
kondisi luka setengah kering, disekitar luka kulit terlihat pucat coklat
kehitaman
2. Bau
ganggrene tidak tercium lagi
3. Adanya
jaringan dan granulasi
4. Pus
(nanah) pada jaringan berkurang
5. Adanya
granulasi
A : Tujuan teratasi sebagaian,
masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
|
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny.E dengan Diabetes Mellitus yang
lebih penting adalah dengan menjaga kebutuhan personal hygiene yang harus di utamakan. Selain itu juga pasien Diabetes Mellitus harus menjaga nutrisi dengan baik, supaya tidak terjadi hipoglikemi atauhi perglikemi,
disamping itu
juga pasien harus berlatih untuk beraktivitas supaya tidak terjadi atau
timbul masalah baru seperti masalah gangguan perawatandiri.
B. Saran
1.
Bagi perawat
Perawat
yang memberikan asuhan keperawatan pada pasien Diabetes
Mellitus harus memperhatikan apakah terjadi hipoglikemi atau hiperglikemi dan juga memperhatikan personal hygiene klien.
2.
Bagi Rumah Sakit.
Rumah sakit sebaiknya menyediakan atau memberikan fasilitas alat-alat
pelaksana tindakan keperawatan. Selain itu juga menyediakan tempat
untuk berbagai segi kehidupan seperti, tempat ibadah agar tercipta
suasana kekeluargaan di rumah sakit sehingga penderita atau keluarga
dapat lebih tenang dalam menghadapi penyakitnya.
3.
Bagi mahasiswa
Mahasiswa yang sedang praktek, gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk serius ingin mengetahui sisi baik,
buruk dari segi social dan juga dari segi pendidikan keperawatan hingga lebih berpengalaman dalam bidang keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar